Jumat, 20 Juni 2014

Cara Menyetel Katup Mobil

Menyetel katup merupakan bagian dari tune up kendaraan, penyendara akan merasa nyaman dan tidak nyaman dapat disebabkan oleh komponen seperti katup. Katup yang terlalu longgar dapan menimbulkan bunyi yang cukup menggangu pengendara. Katup yang terlalu rapat pula akan mengakibatkan kendaraan tersebut kekurangan tenaga karena katup akan membuka lebih cepat pada saat siklus kerja mesin. Komponen katup tersusun rapi diatas kepala silinder dan tertutup keberadaannya.

Tata cara penyetelan katup dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut :
  1. Kunci ring 19
  2. Fuller gauge 0,20 in dan 0,30 eks
  3. Obeng min
  4. Kunci ring 11/12
  5. Manual book
Langkah-langkahnya antara lain :
  1. Perhatikan tutup distributor dan terminal kabel busi pada tutup distributor tersebut, distributor bisa disebut juga dengan delco.
  2. Buka penutup mekanisme katup.
  3. Posisikan katup dalam keadaan top 1, caranya putarkan puli menggunakan kunci ring 19 sampai rotor pada distributor menunjuk ke angka satu pada tutupnya.
  4. Stel katup yang longgar menggunakan fuller, 0,20 untuk in dan 0,30 untuk ex.
  5. Setelah selesai menyetel katup top 1, maka selanjutnya top 4 dengan cara memutarkan puli dan rotor menunjuk ke angka 4 pada tutup distributor.
  6. Stel celah katup yang longgar.
Mungkin hanya itu yang dapat saya bagi untuk kali ini, smoga bermanfaat.

Rabu, 18 Juni 2014

DONGENG LUCU : sunda

1. Mancing Ikan
    Ada 3 orang bapak-bapak hobynya mancing, sebutlah bapak A, B dan C, gini nih ceritanya :
A : Urang mah boga umpan pang alusna di dunia
C : Nya kumaha kitu?
A : Urang mah karek ge clom usep langsung di sanggut, tah umpan urang mah pang alusna nomer hiji di dunia :)
B : uuuuh, teu bisa, Nu urang nu pang alusna mh.
A : Nya kumaha kitu?
B : Urang mah karek ge umpan di geleng-geleng lauk teh ges nolol, " guatkeun atuh geus teu kiat hyang nyantok"
C : Bener, alus keneh nu urang, urang mah teu bohong euy ek nguseup poe minggu, sabtun lauk datang ka arimah "enjing bade ngusep moal mang". gkgkgkgk

heureuy eta mah cooy :D

BUDAYA REMAJA

Budaya remaja indonesia saat ini sungguh tidak mendidik. kebanyakan fashion yang mereka gunakan menyalahi aturan, terlebih dengan aturan agamanya sendiri. celana ketat misalnya, itu sebenarnya tidak sah digunakan oleh seorang muslim selain haram, celana ketat pun dapat menyebabkan kemandulan. karena daerah disekitar kelamin kekurangan ruang untuk berrefroduksi.
rok mini atau celana mini juga merupakan bagian negatif dari fashion remaja Indonesia dewasa ini. sayangnya, orang tua dari remaja-remaja tersebut tidak melarang keras anak-anaknya untuk tidak memakai pakaian yang kurang bahan seperti itu.

(tunggu postingan selanjutnya)

Minggu, 15 Juni 2014

MAKALAH BIOLOGI

blog
assalamu alaikum wr. wb.
salam sejahtera untuk semuanya, hari ini saya mau ngeblog mengenai pelajaran-pelajaran disekolah menengah atas, yakni mengenai mata pelajaran biologi. yang mau saya bagi ke teman-teman sekalian adalah contoh makalah biologi yang berjudul "PENCEMARAN UDARA". langsung saja di cocol gan :D





MAKALAH
“KEBUGARAN JASMANI”




DISUSUN OLEH :
Nurhasanudin
Muhammad Adam
Muhammad Seftia Wijaya
Nanang Nurjaman
 
SMK PUI CIKIJING
Tahun Pelajaran 2013-2014





Kata Pengantar

Assalamualaikum wr. Wb.
 Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT karena dengan rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas menyusun makalah yang ditugaskan oleh guru mata pelajaran biologi. Kami selaku penulis mengambil judul makalah pencemaran udara”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan ke Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,kepada  sahabatnya, dan sampailah kepada kita selaku umatnya.Aamiin…
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini, kepada guru bidang study biologi yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.

Kami berharap, semoga dengan makalah yang kami susun ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi semua pembaca makalah ini. Amiiin,
Sangat disadari, dalam penyusunan makalah ini baik dari segi isi maupun teknik penyusunan dan penulisannya masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami selaku penyusun merasa senang apabila pembaca semua bisa memberikan kritik dan saran kepada kami yang berguna bagi penyusunan makalah yang akan datang agar lebih baik lagi.

Wassalamualaikum wr. wb.

Cikijing, 3 Desember  2013


penyusun


                                           DaftarIsi :



Kata Pengantar  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
i
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
BAB I PENDAHULUAN


A.
Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
B.
Perumusan Masalah  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
C.
Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2




BAB II  PEMBAHASAN


A.
Penyebab Pencemaran Udara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3
B.
Dampak Pencemaran Udara   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
C.
Upaya-Upaya Untuk Meminimalkan Terjadinya Pencemaran Udara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
9



BAB IV PENUTUP


A.
KESIMPULAN  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
11
B.
SARAN  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
11
DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
12




  





BAB I
 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Pada awal sejarah manusia, sifat dan ragam pencemaran yang dilakukan manusia adalah sederhana. Jenis zat atau senyawa yang terlihat di dalam masalah ini tidak terlalu kompleks. Peningkatan jumlah penduduk yang disertai peningkatan kemajuan teknologi, mempengaruhi juga sifat dan ragam pencemaran. Pencemaran yang dialami pada masa-masa lalu umumnya kurang bersifat fatal. Tidak demikian dengan sifat dan ragam pencemaran masa sekarang ini. Banyak pencemaran yang bersifat fatal terhadap makhluk hidup, dan banyak juga pencemaran yang bersifat secara lambat-lambat mematikan terhadap manusia.
Berdasarkan sifat lingkungan dan sifat pencemarannya, maka masalah pencemaran yang kita hadapi adalah : pencemaran udara, pencemaran perairan, pencemaran suara atau kebisingan, dan pencemaran tanah.
2. Rumusan Masalah/Permasalahan
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Apa saja penyebab dari pencemaran udara ?
  2. Apa dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada lingkungan dan kesehatan ?
  3. Upaya apa saja yang dapat meminimalkan terjadinya pencemaran udara ?

3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah nilai matapelajaran biologi, dan juga untuk menambah wawasan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca makalah ini.




BAB II
 PEMBAHASAN
PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisikkimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokalregional, maupun global.
A.  Penyebab Pencemaran Udara
Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.
 Hasil-hasil pembakaran dari kendaraan bermotor, pabrik-pabrik dan pemanasan atau kegiatan masak-memasak di rumah merupakan sumber terbesar dari pada pencemaran udara yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan manusia. Dari sekian banyak zat-zat yang dilepaskan dengan cara ini ke dalam atmosfer telah diketahui lebih dari 100 yang merupakan kontaminan. Benda-benda padat yang termasuk di dalamnya lebih dari 20 diantaranya adalah unsur-unsur logam. Bagian dari senyawa organik jauh lebih besar lagi dan meliputi banyak sekali senyawa hidrokarbon alifatik dan juga fenol, asam serta basa-basa dan banyak senyawa lainnya. Oleh reaksi-reaksi yang terjadi antara kontaminan-kontaminan tadi di udara, termasuk reaksi fotokimia, maka senyawa-senyawa baru akan menambah keragaman senyawa-senyawa pencemaran.
Di antara pencemaran-pencemaran udara tadi, senyawa-senyawa yang berada di dalam suspensi yang terdiri dari butiran-butiran padat atau cair adalah apa yang disebut aerosol. Aerosol ini dapat terbentuk melalui : peristiwa kondensasi, massa molekuler bergabung membentuk butiran-butiran yang lebih besar (contoh : pembentukan awan dari butiran-butiran cair), atau dari proses dispersi : material-material yang kasar dipecah menjadi butiran-butiran aerosol ini tidak mengendap melainkan melayang atau terapung-apung di udara dan oleh karena itu mudah sekali disebarkan angin.
Butiran-butiran alami seperti misalnya kabut, bakteri, spora tumbuh-tumbuhan dari tepung sari umumnya rendah konsentrasinya di dalam udara; oleh sebab itu, biasanya tidak menyebabkan pencemaran udara; dari segi kesehatan, benda-benda itu umumnya tidak membahayakan (kecuali tentu bagi mereka yang peka atau alergi terhadap benda-benda tadi). Lain halnya dengan butiran-butiran yang dilepaskan oleh proses-proses buatan, misalnya semen, tepung kuarsa dan asbes, asap minyak, asap tumbuhan atau rokok dan aerosol-aerosol radio aktif dapat menimbulkan masalah pencemaran udara yang gawat. Benda-benda itu dapat menimbulkan kerusakan pada makhluk hidup. Terutama sekali aerosol-aerosol yang butiran-butirannya sangat halus, dapat masuk paru-paru dan mengganggu pernafasan.
Aerosol-aerosol mampu menunjukkan gaya permukaan yang hebat. Benda-benda ini mampu mengumpulkan molekul-molekul gas, yang membantu reaksi kimia dari aerosol tadi dengan gas-gas sekitarnya. Aerosol-aerosol ini dapat mengubah pengaruh radiasi energi dari matahari. Kemudian oleh karena pengaruhnya sebagai inti kondensasi, benda-benda itu mampu juga mempengaruhi pembentukan embun atau kabut.
Telah disinggung di muka bahwa debu merupakan pencemar udara. Dari segi kesehatan, debu ini dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yakni debu kasar dan debu halus. Dalam hubungannya dengan kesehatan, debu kasar kurang membahayakan. Debu ini karena ukurannya, tidak dapat menembus saluran paru-paru. Tambahan lagi, oleh kemajuan teknologi, debu-debu kasar ini telah banyak dikurangi jumlahnya yang terhambur ke luar. Lain halnya dengan debu-debu halus. Debu-debu halus ini telah benar-benar merupakan masalah kesehatan. Debu-debu halus hanya sebagian kecil saja yang dapat tertahan oleh mekanisme saringan alami dalam sistem pernafasan. Selebihnya dapat masuk ke paru-paru. Akan lebih gawat lagi pengaruh debu halus ini apabila terdapat faktor yang menimbulkan komplikasi, seperti halnya senyawa 3,4 benzopiris yang menyebabkan kanker, dan oksida logam berat, seperti senyawa vanadium, yang bertindak sebagai katalisator. Lebih jauh lagi, oleh pengaruh katalisator oksida-oksida berbagai logam, maka dioksida belerang berbentuk gas (bila ada) dapat diubah menjadi trioksida belerang yang sangat berbahaya, senyawa ini dengan uap air yang ada di dalam saluran paru-paru akan membentuk asam belerang. Berdasarkan pada proses industrial yang menghasilkan debu-debu halus tadi, maka racun-racun berikut ini telah didefinisikan : arsenik, berillium, cadmium, timol, selenium, thallium, uranium, asbes, senyawa khromium dan senyawa air raksa. Asap yang keluar dari knalpot yang merupakan sisa hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dan dari cerobong-cerobong asap dari kilang-kilang pengolahan minyak mengandung debu-debu halus yang terdiri dari butiran-butiran timah.
Selain pencemaran sebagai akibat debu halus seperti yang dikemukakan, masih ada beberapa pencemaran yang ditimbulkan industri, misalnya industri kimia, dan industri minyak bumi.
Dalam kegiatan berproduksinya itu, industri kimia atau industri minyak, selain menghasilkan produk-produk pokok, mereka mengeluarkan hasil-hasil ikutan. Hasil-hasil ikutan yang utama yang dikeluarkan oleh industri kimia adalah gas-gas dan uap-uap dari senyawa kimia organik seperti misalnya hidrokarbon-hidrokarbon dan turunan-turunan halagennya, aldea, keton, asma-asam karbosilat, dan senyawa nitrogen serta belerang (amine, merkaptan, disulfida); gas-gas dan uap-uap senyawa kimia inorganik seperti misalnya, hidrogen sulfida, asam hidroklorik dan senyawa fluorin, dioksida belerang, fosida hidrogen; dan akhirnya tepung-tepung beracun seperti misalnya fluorida dan karbida, arsenik, asbes, dan alloy besi.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.

Penyebab pencemaran antara lain :
a. Kegiatan manusia
  • Transportasi
  • Industri
  • Pembangkit listrik
  • Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar)
  • Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya
  • Asap rokok
b. Sumber alami
c. Jenis-jenis pencemar
B. Dampak Pencemaran Udara
a.  Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asmabronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
b.  Hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
  • Mempengaruhi kualitas air permukaan
  • Merusak tanaman
  • Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
  • Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
c.   Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
d.  Pemanasan Global
Dampak dari pemanasan global adalah:
  • Pencairan es di kutub
  • Perubahan iklim regional dan global
  • Perubahan siklus hidup flora dan fauna
e.  Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
C. Upaya-Upaya Untuk Meminimalkan Terjadinya Pencemaran Udara
Penanggulangan pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi penyebabnya. Mempertimbangan sektor transportasi sebagai kontributor utama pencemaran udara, maka sektor ini harus mendapat perhatian utama.
  • menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau oleh publik. Prioritas utama harus diberikan pada sistem transportasi massal dan tidak berbasis kendaraan pribadi.
  • juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya untuk memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal.
  • Di sektor industri,  penegakan hukum harus dilaksanakan bagi industri pencemar.
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.
  1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
  2. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
  3. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
  4. Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju
  5. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
  6. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.




BAB III
 PENUTUP
1. Kesimpulan
Ø  Bahwa pencemaran udara selain disebabkan oleh faktor alam, pencemaran udara lebih banyak disebabkan oleh manusia, misalnya dari kendaraan bermotor, kegiatan industri dan sebagainya.
Ø  Selain dapat membahayakan lingkungan, pencemaran udara juga dapat membahayakan kesehatan manusia.
2. Saran                                                                           
Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut hendaknya kita semua ikut menjaga kebersihan udara dan meminimalkan pencemaran udara, misalnya tidak memakai kendaraan bermotor yang sudah tua, tidak membuang gas yang berbahaya secara sembarangan terutama bagi kegiatan industri, dan lain sebagainya agar kebersihan udara tetap terjaga.


Daftar pustaka :

bachri, Moch. (1995)Geologi Lingkungan. Malang: CV. Aksara
alif, Noor. (2009). Lingkungan hidup. Jakarta: CV. Mahkota Offset