KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisan LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) Di UPTD BLK Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kuningan Dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkanterimakasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada :
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan materil maupun moril ketika saya melaksanakan prakerin.
2. Bapak .........., selaku pimpinan UPTD BLK Kab. Kuningan.
3. Bapak ........., selaku pembimbing DU/DUI.
4. Bapak ........, selaku pembimbin DU/DI.
5. Bapak ......., S.T selaku kepala SMK.
6. Bapak ......, selaku pembimbing Sekolah
7. Guru-guru SMK
8. Tema-teman yang selalu menyemangati saya ketika Prakerin dan membuat Laporan Prakerin ini.
9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) Tahun Pelajaran 2013-2014 serta sebagai bukti bahwa telah melaksanakan praktek kerja industry (Prakerin).
Cikijing, 29 Mei 2014
Penyusun
..........
Daftar isi
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gambaran Umum Perusahaan
Struktur Organisasi Perusahaan
Rekapitulasi Peralatan
Kegiatan Usaha Perusahaan
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Pelaksanaan Prakerin
1.2.2. Tujuan Pembuatan Laporan
BAB II PROSES PELAKSANAAN
2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
2.2. Alat dan Bahan
2.3. Gambar Kerja
2.4. Proses Pengerjaan
2.5. Implementasi Keselamatan Kerja Kantor
2.6. Hasil Yang Dicapai
BAB III TEMUAN
3.1. Keterlaksanaan
3.1.1. Faktor Pendukung
3.1.2. Faktor Penghambat
3.1.3. Manfaat Yang Dirasakan
3.1.4. Pengembangan
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu Sub Sistem Pendidikan Nasional, memiliki kedudukan sangat penting dalam fungsi menyiapkan tenaga kerja terampil untuk menunjang system pendidikan nasional. Upaya penyiapan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, didekati melalui kebijakan “link and match” adalah penyelenggaraan kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin).
Pada dasarnya Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan penyelenggaraan yang mengintegrasikan secara tersistem pendidikan dunia usaha dan industry. Pengintegrasian kegiatan pendidikan ini akan menghilangkan perbedaan standar nilai sekolah dan dunia kerja serta sekaligus mendekatkan supply dan demand ketenaga kerjaan.
Landasan pelaksanaan kegiatan Praktek kerja Industri (Prakerin) Sekolah menengah Kejuruan (SMK) di dasarkan atas arahan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 dan ketentuan dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasioanl serta peraturan-peraturan pendukungnya antara lain :
1. GBHN
Meningktakan kualitas tenaga kerja merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat serta Badan Usaha yang memakai tenaga kerja.
2. UU SPN No. 2 tahun 1989 Ban W Pasal (1)
Penyelenggaraan pendidikan pelaksanaan dua jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
3. PP No. 39 Bab III Pasal 4 Butir (3)
Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Pendidikan Nasional dapat berbentuk pemberian kesempatan magang dan/atau latihan kerja.
4. Kep. Mendikbud No. 4990/U/1992 Pasal 33 Butir (6)
Kerjasama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk meningkatkan kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia usaha yang diusahakan dengan azas saling menguntungkan. Kerjasama SMK dengan dunia usaha antara lain meliputi Praktek Kerja Industri (Prakerin) dan magang.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
Melalui pendekatan pembelajaran ini peserta prakerin diharapkan :
a. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja dan industry yang sesungguhnya.
b. Memiliki tingkat kompetensi standar sesuai yang dipersyaratkan oleh dunia kerja dan industry.
c. Menjadi tenaga kerja yang berwawasan mutu, ekonomi, bisnis, kewirausahaan dan produktif.
d. Dapat menyerap perkembangan teknologi dan budaya kerja untuk kepentingan pengembangan diri.
e. Untuk menggali ilmu yang ada di dunia usaha dan industri, terutama bidang otomotif yang belum tersampaikan di sekolah.
f. Untuk mengukur kemampuan masing-masing siswa dalam bidang otomotif
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
a. Sebagai salahsatu bentuk latihan, dalam menghadapi Uji Kompetensi pada akhir proses pembelajaran.
b. Sebagai salahsatu tugas yang diisyaratkan untuk menempuh Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional.
c. Sebagai tolak ukur sukses atau tidaknya Prakerin yang telah dilaksanakan masing-masing siswa di dunia usaha dan industry.
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1.4.1 Tempat pelaksanaan PRAKERIN di UPTD BLK Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kuningan.
1.4.2 Waktu pelaksanaan RAKERIN dilaksanakan pada Tanggal 01 Maret 2014 sampai dengan Tanggal 31 Mei 2014
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum
1. Instansi : UPTD BLK Disosnaker Kabupaten Kuningan
Dasar ukum : PERATURAN BUPATI KUNINGAN
NOMORR : 71 Tahun 2008
Tentan : tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dilingkungan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.
2. Eselonering : IV (Empat)
3. Status Lembaga : Unit Pelaksana teknis Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kuningan
4. Alamat : Jl. RE Martadinata Km. 6 PO.BOX 135 Kuningan
5. Kepegawaian :
a. Kepala UPTD BLK : 1 orang
b. Kasubag. Tata Usaa : 1 orang
c. Tenaa staf pelaksana
Penyelenggara keuangan : 2 orang
Penyelenggara program dan laporan : 1 orang
Penyelenggara perlengkapan : 2 orang
Penyelenggara kepegawaian : 2 orang
Penyelenggara umum dan rumah tangga : 2 orang
d. Tenaga fungsional
Kejuruan otomotif : 1 orang
Kejuruan tekmek : 2 orang
Kejuruan listrik : 2 orang
Kejuruan tata niaga : 1 orang
Kejuruan aneka kejuruan : -
Kejuruan bangunan : 2 orang
Kejuruan pertanian : 3 orang
e. Jumlah seluruh pegawai : 22 orang
6. Luas Sarana BLK
a. Bangunan : 2960 m²
b. Lahan praktek pertanian : 7260 m²
c. Tempat parkir, jalan linkungan dan halaman : 9780 m²
d. Luas tanah keseluruhan : 20000 m²
7. Status kepemilikan tanah : Hak milik (bersertifikat)
8. Sarana dan prasarana
I. Kantor : 200 m²
II. Ruang teori, bengkel dan laboratorium
a. Ruang teori/Serbaguna : 160 m² (Teori umum)
b. Bengkel/Workshop
Kejuruan otomotif : 192 m² (Sepeda Motor & Las)
Kejuruan tekmek : 420 m² (Mesin Perkakas & Las)
Kejuruan listrik : 96 m² (Arus Kuat & Arus Lemah)
Kejuruan tataniaga : 208 m² (Teknik & Operator Komputer)
Kejuruan aneka kejuruan : 96 m² (Menjahit &Tatarias)
Kejuruan bangunan : 96 m² (Bangunan Kayu)
Kejuruan pertanian : 96 m² (Tata Boga & Processing)
Ruang instruktur : 94 m² (Kelompok Instruktur)
c. Labolatorium : Belum ada
III. Fasilitas Pendukung
a. Pos Jaga : 17 m² (2 Unit)
b. Kantin : 56 m² (1 Unit)
c. Musholah : 48 m² (1 Unit)
d. Gudang MTU : 32 m² (1 Unit)
e. Garasi MTU : 64 m² (1 Unit)
f. Garasi : 42 m² (1 Unit)
g. Gudang Distribusi : 70 m² (1 Unit)
h. Unit Usaha Otomotif : 126 m² (1 unit)
i. Ruang Diesel : 12 m² (1 Unit)
j. Toilet / WC : 18 m² (1 Unit)
k. Rumah Dinas C 70 : 140 m² (2 Unit)
l. Rumah Dinas D 50 : 500 m² (10 Unit)
m. Rumah Dinas E 36 : 108 m² (3 Unit)
I. Asrama : Belum ada
9. Program Unggulan
Kejuruan otomotif : Sepeda Motor dan Mobil Otomotif
Kejuruan tata niaga : Teknik dan Operator Komputer, Bahada
Aneka kejuruan : Menjahit dan Tata Rias
Pertanian : Processin & Tata Boga, Peternakan & Perikanan
Listrik : Elektro dan Mesin Tenaa
Tekmek : Mesin Perkakas, Las Listrik & Las Karbit
Bangunan : Mebelair dan Forniture
10. Kejuruan yan menjadi tempat uji kompetensi
Kejuruan otomotif
Kejuruan tata niaa
2.2 struktur organisasi
KEPALA DINAS SOSNAKER
KEPALA UPTD BLK
KELOMPOK INSTRUKTUR
KASUBAG TU
PENYELENGGARA KEPEGAWAIAN PENYELENGGARA KEUANGAN PENYELENGGARA PERLENGKAPAN PENYELENGGARA PROGRAM DAN LAPORAN PENYELENGGARA RUMAH TANGGA/UMUM
2.3 Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah Singkat BLK Kab. Kuningan :
1. Tahun1981-1983merupakan tahapawalpembangunanBLK Kuningan Dengan nama Balai Latihan Kerja Industri dan Pertanian (BLKIP).
2. Tahun 1984-1997 berubah namamenjadiKursus Latihan Kerja (KLK).
3. Tahun 1998-2001 berubah namamenjadiLokaLatihan Kerja Usaha Kecil Menengah (LLK-UKM).
4. Tahun 2002-2003 KLKsetingkat Eselon IV ditingkat statusnya menjadi Eselon III dan berubah nama menjadi Kantor Pelatihan Keterampilan Kerja (KPKK).
5. Tahun 2004-2008 berdasarkan PP. Nomor 8 tahun 2003 KPKK demerger dengan eksKantor Nakertran dan Kantor Kesejahteraan Sosial dengan Nomenklatur Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial,maka kedudukan KPKK menjadi Seksi Pelatihan Kerja dan Pengembangan SDM. Setingkat EselonIV.
6. Tahun 2009- saat ini dengan adanya Peraturan Bupati Kuningan.
7. Nomor : 71 Tahun 2008 terjadi perubahan kembali Seksi Pelatihan Kerja dan Pengembangan SDM. Pada Disnakertransos menjadi UPTD BLK di Lingkungan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kuningan.
2.3.1 Visi
˝Terwujudnya tenaga kerja professional, produktif, siap kerja dengan penghidupan yang layak berkeadilan dalam suasana dan kondisi yang dinamis˝
2.3.2 Misi
1. Peningkatan professionalisme dan kompetensi tenaga kerja kabupaten Kuningan melalui penyelenggaraan pelatihan keterampilan
2. Membantu menciptakan program kerja dan kesempatan berusaha.
3. Membina peserta alumni pelatihan dan lembaga latihan swasta.
Tujuan :
1. menyiapkan tenaga kerja terampil, disiplin, produktif dan siap pakai untuk memasuki lapangan pekerjaan maupun usaha mandiri.
2. Membangun masyarakat Kabupaten Kuningan yang bekerja mandiri
3. Untuk memonitor perkembangan alumni peserta pelatihan dan lembaga latihan swasta.
BAB III
JUDUL LAPORAN (ISI LAPORAN)
3.1 Sistem Pengisian (Alternator)
SISTEM PENGISIAN (ALTERNATOR)
Sistem pengisisan berfungsi untuk mengisi kembali arus listrik pada baterai yang telah digunakan motor starter pada saat mengawali perputaran hidupnya mesin. Serta mensuplai arus listrik keseluruh instalasi yang membutuhkan sesuai dengan beban yangdigunakan.
a. Sistem pengisian terbagi menjadi dua bagian :
1. Sistem pengisian konvensional
2. Sistem pengisian IC
b. Sistem kerja pengisian :
1. Diberikan arus listrik DC 12V dari battery
2. Diberikan momen putar dari crank shapt dengan perantara tali puli
Satu unit sistem pengisian terbagi atas dua bagan utama, yaitu :
No NAMA KOMPONEN FUNGSI
1. ALTERNATOR : Untuk merubah energi gerak putar menjadi energi listrik.
Aternator terdapat dua jenis, yaitu :
Alternator jenis 30 ampere
Alternator jenis 50 ampere
2. REGULATOR : Untuk mengatur besar arus listrik yang masuk kedalam rotor coil, sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator tetap konstan (sama) menurut harga yang telah ditentukan walaupun putaran mesin berubah-ubah.
Selain regulator berfungsi untuk memetikan lampu tanda pengisian, lampu tanda pengisian akan mati apabila alternator sudah menghasilkan arus listrik, begitu pule sebaliknya. Regulator terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
Regulator Point/platina
Jenis tiga terminal
Jenis 6 terminal
Regyulator IC
Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Ukuran kecil out-put besar.
- Tidak diperlukan penyetelan voltage (tegangan)
- Mempunyai sifat konfensasi temperature untuk control tegangan yang dimiliki pengisian untuk battery dan suplay keseluruh instalasi yang membutuhkan.
Urutan pembongkaran komponen pada alternator dan fungsinya
No. Komponen Fungsi
1. Rangka Penggerak Depan
a. Bantalan puli
b. Puli Tempat/dudukan tali puli atau penerima tenaga putar.
c. Kipas/fan Untuk mendinginkan dioda rectifier dan komponen lain pada alternator
d. Bantalan kipas Pengaman/dudukan
e. Freme/rangka depan Sebagai tempat/dudukan rotor
f. Rotor Untuk menghasilkan induksi medan magnet (kemagnetan)
Komponen rotor :
Slip ring – sebagai terminal arus listrik. Kumparan rotor terbagi menjadi dua terminal :
- Slip ring e
- Slip ring f
Bearing belakang – mempermudah putaran rotor
Rotor coil – untuk menghasilkan kemagnetan
Freme/inti besi – sebagai kutub-kutub magnet
Poros
2. Rangka penggerak belakang
a. Isolator terminal Mencegah terjadinya hubungan singkat
b. Kondensor Menyimpan arus listrik sementara
c. Isolator condensor Mencegah terjadinya hubungan singkat
d. Rangak/Freme Tempat/dudukan semua komponen
e. Isolator kondensor dalam
f. Terminal utama condensor
g. Pemegang brush Agar brush tetap stabil pad saat rotor berputar
h. Brush Untuk meneruskan arus listrik dari terminal utama ke terminal slip ring e dan slip ring f agar tidak terjadi prercikan bunga api listrik.
i. Dioda rectifier Berfungsi untuk menyerahkan arus listrik bolak-balik (AC) yang dihasilkan stator coil menjadi arus searah (DC)
Berfungsi untuk mencegah arus balik dari baterai ke alternator
j. Stator coil Berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak-balik (DC)
k. Freme/rangka Sebagai dudukan stator coil dan sebagai kutub-kutub medan magnet.
3.2 Alat dan Bahan
1. Multitester
3.3 Proses
Pemeriksaan diatas kendaraan
1. Penyimpangan (defleksi) tali kipas
STD : 7-11 mm tekanan 10 Kg
2. Sikring pengisian.
3. Pemasangan kabel alternator dan regulator.
4. Mengukur berat jenis accu
Berat jenis : 1,25-1,27 pada suhu 20˚C
Pengetesan arus dan tegangan pengisian
1. Tes kemampuan tampa bahan
- Voltage yang diatur : 13,8 V – 14,8 V
- Arus : kurang dari 10 A
- RDM mesin : 2000 rpm
2. Tes kemapuan beban
- Hidupkan lampu kepala dan semua perlengkapan listrik.
- Voltage yang diatur : 13,8 V-14,8 V
- Arus : lebih dari 20A
- RDM mesin : 2000 rpm
3. Sikat Arang/kul brush
- Panjang yang menonjol : 5,5 mm
Pemeriksaan dan pengukuran pada sistem pengisian
1. Rotor Coil
a. Sirkuit terbuka
Caranya : kabel positif (+) multi tester dihubungkan ke slip ring e dan f
Caranya : - kabel positif (+) dan kabel negatif (-) multi tester dihubungkan ke slip ring e dan f
Hasil : - ada hubungan
b. Ground test
Caranya : - Kabel positif (+) multitester dihubungkan ke slip ring e dan f
- Kabel negatif (-) multitester dihubungkan ke freme.
Hasil : - Tidak ada hubungan
2. Stator coil
a. Sirkuit terbuka
Caranya : - kabel positif (+) multi tester dihubungkan ke ujung kumparan luar
- kabel negatif (-) multitester dihubungkan ke ujung kumparan dalam
Hasil : - ada hubungan
b. Ground test
Caranya : - kabel positif (+) multi tester dihubungkan ke ujung kumparan luar
- kabel negatif (-) multitester dihubungkan ke freme
Hasil : - Tidak ada hubungan
3. Rectifier diode
Pemegang sikat positif (+)
a. Sirkuit terbuka
Caranya : - kabel positif (+) multi tester dihubungkan ke terminal positif (+)
- kabel negatif (-) dihubungkan ke terminal dioda
Hasil : - ada hubungan
b. Ground test / terminal (+) ↔terminal dioda
Caranya : - kabel positif (+) multi tester dihubungkan ke terminal (+)
- kabel negatif (-) dihubungkan keterminal dioda
Hasil : - Tidak ada hubungan
Pemegang sikat negatif (-)
a. Sirkuit terbuka / terminal (-) ↔terminal dioda
Caranya : - Kabel negatif (-) multitester dihubungkan ke terminal dioda
- kabel positif (+) multi tester dihubungkan ke terminal dioda
Hasil : - ada hubungan
b. Ground test / terminal dioda ↔ terminal (-)
Caranya : - kabel negatif (-) multi tester dihubungkan ke terminal diode
- kabel positif (+) multitester dihubungkan ke terminal (-)
Hasil : - Tidak ada hubungan
Gambar Komponen :
NAMA KOMPONEN ALTERNATOR
1. Rangka belakang
2. Rangka depan
3. busing
4. fan
5. alternator
6. diode rectifier
7. rotor
8. stator
9. pully dan nut
10. rumah sikat
KERUSAKAN-KERUSAKAN ALTERNATOR
1. ROTOR COIL PUTUS/TERBAKAR
2. STATOR COIL PUTUS/TERBAKAR
3. DIODA TELAH PUTUS/TERBAKAR
4. REGULATOR COIL RUSAK ATAU TERBAKAR
5. BRUSH DAN BRUSH HOLDER PUTUS
6. BEARING AUS ATAU RUSAK
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
4.1 Permasalahan
Dalam pelaksanaan prakerin di UPTD BLK Kuningan terutama Otomotif TKR disuguhkan alat praga disetiap praketeknya, dibekali materi dan pembahasan dari instruktur sehingga peserta sudah siap untuk mengikuti pembelajaran. Tapi sayangnya, peserta tidak bersentuhan langsung dengan kendaraan seperti mobil dalam setiap prakteknya hanya berada di dalam ruangan workshop saja. Seperti judul laporan yang saya ambil, Sistem Pengisian (Alternator), saya hanya terus menerus menggeluti bagian alternator saja tanpa tau apa-apa yang sebenarnya terdapat pada mobil yang sebenarnya.
4.2 Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan pemahaman peserta, sebaiknya dalam pembelajaran ada waktu khusus untuk peserta bisa bersentuhan langsung dengan bidang kerja (mobil). Sehingga peserta bisa dengan cepat memahami alat praga dan benda kerja yang sebenarnya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pembelajaran di dunia kerja atau industri lebih menuntut skil disiplin dan kreatifitas dari individu-individunya. Dengan adanya prakerin, siswa bisa lebih banyak mendapat ilmu mengenai dunia kerja atau industri yang sebenarnya. Ternyata, materi yang didapat dari sekolah tidaklah seberapa dibandingkan dengan ilmu yang kita dapat dari dunia kerja atau industri secara nyata.
5.2 Saran
1. Sekolah sebaiknya lebih mempersiapkan lagi kemampuan siswa sebelum melaksanakan Prakerin.
2. Hubungan antara sekolah dan dunia kerja atau industri lebih ditingkatkan lagi.
3. Panitia diharapkan lebih siap untuk membimbing peserta Prakerin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar